Car Free Day Tenggarong Resmi Geser Posisi ke Kawasan Budaya Taman Titik 0

Teks Foto : Suasana Jalan Mayjen Sutoyo yang akan dijadikan lokasi CFD baru di Tenggarong. (Istimewa)

mediamahakam.com, KUTAI KARTANEGARA – Event Car Free Day (CFD) di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang rutin berlangsung setiap hari Minggu di Jalan KH Achmad Mukhsin dan Jalan Jenderal Sudirman resmi akan dipindahkan ke kawasan budaya Taman Titik 0 yakni sekitaran Jalan Diponegoro dan Jalan Mayjen Sutoyo, Kelurahan Panji.

Pemindahan lokasi ini disebabkan area CFD sebelumnya akan dilakukan proyek perbaikan jalan. Dan Pemindahan ini sudah mendapat kesepakatan usai Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan rapat koordinasi bersaama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan beberapa Organisasi Masyarakat (Ormas) terkait pada Senin (13/5/2024) lalu.

Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Kukar, Abror Sungudi menyebutkan, pergeseran lokasi dilakukan untuk melancarkan lalu lintas dan tidak mengganggu aktivitas lalu lintas masyarakat.

“Sudah kami sepakati bahwa pemindahan lokasi CFD Tenggarong ini bergeser ke Kawasan Budaya sekitar Museum Mulawarman dan Kedaton Kesultanan Kutai Kertanegara Ing Martadipura,” jelas Abror, Kamis (16/5/2024).

Abror juga menambahkan, rekayasa lalu lintas telah dilakukan di depan Museum Mulawarman. Dengan menyiapkan 2 jalur yakni, jalur yang berada di dekat sungai atau kawasan eks tanjung akan tetap dibuka untuk kelancaran lalu lintas pengendara mobil dan motor. Sedangkan jalan yang berada di depan Museum Mulawarman akan menjadi kawasan CFD.

Sedangkan, untuk lokasi parkir kendaraan pengunjung akan berada di empat lokasi, yakni di Monumen Pancasila, Langgar An-Nur, Planetarium Jagad Raya dan kawasan Masjid Agung Sultan Aji Muhammad Sulaiman.

Dan Untuk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Abror menyebut nantinya akan diatur oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Dinas Koperasi dan UKM serta Satpol PP.

“Untuk pelaku UMKM diatur oleh dinas terkait. Mereka bisa di Jalan Sutoyo, depan museum dan kedaton. Kalau untuk depan pendopo, itu harus steril,” tutupnya. (adv/rl/diskominfokukar)